Sunday, 30 June 2019

AKTUALISASI PANCASILA MENURUT ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

AKTUALISASI PANCASILA MENURUT ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskertapañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.[2]. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu:
Muhammad Yamin (Lima Dasar), yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di IndonesiaMohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.[3]
Soekarno (Panca Sila) yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidatonya ia mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan Sosial; Ketuhanan.

Pada tanggal 1 Juni 1945 dibentuklah Panitia Sembilan untuk merumuskan kembali usulan pancasila yang diusulkan oleh sukarno, diambil dari suatu Panitia Kecil ketika sidang pertama yaitu BPUPKI . Panitia Sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno memberikan rumusan Pancasila Adapun anggotanya adalah sebagai berikut:
1.     Ir. Soekarno (ketua)
2.     Drs.Mohammad Hatta (wakil ketua)
3.     Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
4.     Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
5.     Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
6.     H. Agus Salim (anggota)
7.     Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
8.     Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
9.     Mr. Moehammad Yamin (anggota)[4]
Dari Panitia Sembilan inilah terbentuknya rumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter)
Dalam pandangan islam nilai pancasila tidaklah bertentangan dengan ajaran ajaran Islam, dapat diketahui bahwasanaya nilai nilai yang terkandung dalam pancasila juga terkandung dalam Al Quran. Dalam tulisan ini saya mencoba mengklasifikasi ayat ayat Al Quran yang berkaitan dengan nilai nilai ajaran pancasila.
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
Didalam Al Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang nilai nilai ketuhanan, beberapa diantaranya adalah;
Qs Al Ihlas Ayat 1
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa”[5]
Qs al anbiya Ayat 22
Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.
2.      Kemanusian yang adil dan beradab
Didalam Al Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang nilai nilai kemanusian yang adil dan beradab, beberapa diantaranya adalah;
Qs An Nissa Ayat 135
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
Al Maidah Ayat 8
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
3.      Persatuan indonesia
Didalam Al Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang nilai nilai persatuan, beberapa diantaranya adalah;
Ali Imran ayat 103
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
Didalam Al Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang nilai nilai kemanusian yang adil dan beradab, beberapa diantaranya adalah;
QS An Nissa Ayat 59
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
QS As Syura Ayat 38
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Didalam Al Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang nilai nilai kemanusian yang adil dan beradab, beberapa diantaranya adalah;
QSAn Nahl Ayat90
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.[6]


Wallahua'lam



[2]https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila(terakhir diedit pada 9/11/2018 pukul 05.58)
[3]Suwarno, P.J. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. hlm. 12
[4]https://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Sembilan (terakhir diedit pada 1/11/2018, pukul 02.16)
[5]Al Quran dan Terjemah, Maghfiroh Pustaka, 2014
[6]Al Quran dan Terjemah, Maghfiroh Pustaka, 2014

No comments:

Post a Comment

MAKALAH TAKHALLI DALAM TASAWUF

                                                                   TAKHALLI DALAM TASAWUF Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tug...